aku ungkapkan
pedihnya sebuah kehilangan seseorang
yang terbang diatas awan senja merah saga
dan menyisakan ngilu menikam dada
aku ceritakan
tentang hilangnya sebuah harapan
yang membakar habis semua asaku
dan meninggalkan sepotong lara
mengendap didasar kalbu
ku terlelap dalam gelap mendekap raga
sukmaku tertunduk dalam hening ,di ruang
berkelambu serba putih, menyiratkan warna pedih
kedua tangan tertancap jarum infus dan tranfusi
terdiam isakku mengalun pada detak waktu
menunggu detik sayatan pisau yang digores kebagian tbuhku
ach,...adakah mukjizat untukku.....?
andaiku bisa memutar waktu kembali
lebih baik tetap terbaring lewati masa bedrest
dan kesampingkan ego asal kau tetap bisa tinggal
andaiku bisa tembus dimensi, kuingin
tetap menggamitmu hingga cukup watu sapa dunia
andai ku boleh tawar
apakahku pilih berbadan langsing atau berbadan besar
karna mengandungmu,maka kupilih mengandungmu
karna dengan itu kubisa merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
merasakan detak jantungmu dan rasakan kaki serta tanganmu
menendang rahimku saat ku cemas dan berurai airmata
menunggu dari detik ke menit, dari menit ke jam
dari jam ke hari, dari hari ke bulan, hingga cukup usiamu
tuk bisa mencari jalan keluar diantara peluh dan
erangan rasa sakit sbagai bentuk perjuangan bundamu
tapi sebelum sempat kutawar
Allah telah menawar kehidupanmu cukup sampai disini
ku coba berdamai denganNya,semampuku, sebisaku
hingga kurasakan tenagaku hampir habis
namun sia-sia,.... kurasa ini waktu yang tepat
untuk menyerah,...kalah.......!!
Selamat jalan,Nak...
sampaikan padaku bahwa kau sedang
menari-nari indah diantara jiwa syahid
do'akan bundamu suatu saat nanti bunda
berdiri tegak dan berlari mengejar langkahmu
yang memiliki kertas putih tanpa angkara
mengikutimu susuri jemari surgawi
nuju alam kemandirian yang abadi
pedihnya sebuah kehilangan seseorang
yang terbang diatas awan senja merah saga
dan menyisakan ngilu menikam dada
aku ceritakan
tentang hilangnya sebuah harapan
yang membakar habis semua asaku
dan meninggalkan sepotong lara
mengendap didasar kalbu
ku terlelap dalam gelap mendekap raga
sukmaku tertunduk dalam hening ,di ruang
berkelambu serba putih, menyiratkan warna pedih
kedua tangan tertancap jarum infus dan tranfusi
terdiam isakku mengalun pada detak waktu
menunggu detik sayatan pisau yang digores kebagian tbuhku
ach,...adakah mukjizat untukku.....?
andaiku bisa memutar waktu kembali
lebih baik tetap terbaring lewati masa bedrest
dan kesampingkan ego asal kau tetap bisa tinggal
andaiku bisa tembus dimensi, kuingin
tetap menggamitmu hingga cukup watu sapa dunia
andai ku boleh tawar
apakahku pilih berbadan langsing atau berbadan besar
karna mengandungmu,maka kupilih mengandungmu
karna dengan itu kubisa merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
merasakan detak jantungmu dan rasakan kaki serta tanganmu
menendang rahimku saat ku cemas dan berurai airmata
menunggu dari detik ke menit, dari menit ke jam
dari jam ke hari, dari hari ke bulan, hingga cukup usiamu
tuk bisa mencari jalan keluar diantara peluh dan
erangan rasa sakit sbagai bentuk perjuangan bundamu
tapi sebelum sempat kutawar
Allah telah menawar kehidupanmu cukup sampai disini
ku coba berdamai denganNya,semampuku, sebisaku
hingga kurasakan tenagaku hampir habis
namun sia-sia,.... kurasa ini waktu yang tepat
untuk menyerah,...kalah.......!!
Selamat jalan,Nak...
sampaikan padaku bahwa kau sedang
menari-nari indah diantara jiwa syahid
do'akan bundamu suatu saat nanti bunda
berdiri tegak dan berlari mengejar langkahmu
yang memiliki kertas putih tanpa angkara
mengikutimu susuri jemari surgawi
nuju alam kemandirian yang abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar