Rabu, 10 Oktober 2012

AKHIRNYA ....



akhirnya hati ini berteriak
tuk mencari sebuah pembenaran
membenarkan apa yang terjadi, dan
mengambil hikmah atas waktu yang tlah berlalu.


aku bukan pujangga yang pandai mengolah aksara
lantas merayumu dengan berlarik-larik syair rayuan
hingga kau tergoda,terpedaya dalam pesona kata
memasrah bagai jiwa tersihir mantra peluruh sukma

sungguh engkau keliru,aku tak punya daya

bahkan menebus cintaku yang tergadaipun aku tak sanggup
karna ku bukan peramal yang pandai membaca isi hati
aku terlahir sbagai seorang pemimpi yang meyakini naluri

kini bibirku mengunci ,melipat rasa yang tersembunyi

cermin tak kan lagi sanggup memantulkan bayanganku
sekalipn engkau mengaisi sisa-sisa gambar yang terserak

kini wujudku adalah angin yang lepas dari genggaman jemari

melayang senyaman awan terbang bagai burung manyar
tak lagi tersentuh meski engkau mengeluh membanjir peluh

rasaku padamu lilin meluruh tersiram panas bara

hanyut melarung di pusaran arus yang mengumpar
melenyap tak berbekas bagai lukisan tak berkanvas .


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar