Kamis, 27 Oktober 2011

BAWA ku PERGI


  Inilah ungkapan dalam hati 
  yang ingin kusampaikan kepadamu hari ini 
  Seperti langit gelap yang selalu ku jelang setiap malam 
  ketika ku bergerak semakin jauh dari persinggahan hatimu  
mataku mulai nanar melihat sekeliling, 
  tapi hati dan perasaanku tahu apa yangsedang terjadi  
dan ku coba merangkainya menjadi kenangan  
yang mungkin nanti bisa selalu ku ceritakan kepadamu..  
bawalah hatiku saat kau akan pergi jauh  
meninggalkan semua ini..bawalah hatiku.  
Perjalanan ini hanya berjarak 1 hati dan melewati 2 jalan 
yang bernama jiwa..jarak yang cukup singkat ,  
Namun suliiit tuk menjangkaunya.


JANGAN B I A R K A N




Tuhan....
jgn biarkan rasa ini muncul lagi 
jangan biarkan hati ini luluh lagi, cukup Tuhan,...
sekali saja merasakan 
jgn biarkan ini tumbuh lagiii,,,,
berontak,,teriak.  
biarkan tertahan semuanya didalam hati, 
bantuku alihkan fikiran untuk yg lain 
kukan pejamkan mata, kukan tutup telinga agar hati ini tak bisa berontak 
Ya Tuhan,....
 kenyataan bayanganya terus mengikutiku,
 ku ingin lari dari diri, 
ingin lari dr perasaan ini 
agar aku bisa lepas darinya.



pintu HATI ku


Mulutku mungkin tertutup 
untuk menyampaikan kata-kata
tapi di dalam hatiku 
ada sebuah pintu yang terbuka
untuk mengetahui apa
yg kau rasa 
tanpa harus menggunakan kata-kata.
Jadi coba pejamkan matamu, 
 dengarkan..
mainkan...rasakan..
dengan hatimu

Selasa, 04 Oktober 2011

Makna PERPISAHAN



suara hati begitu jelas terdengar

semakin masuk kedalam,semakin jauh

aku memasuki dan mengerti kedalaman hati

sendiri tak selalu sepi.

kadang sendiri adalah saat dimana

kita belajar jujur pada segala

belajar memahami diriku saat tanpamu

belajar mengerti saat kau tak disini menemani

belajar memaknai bahwa kadang perpisahan

adalah satu hal yang melegakan

Tentang RINDU

Disini 
 aku menghiba pada airmata 
Berharap awan kembali tersenyum 
Dan tiada lagi awan mencurahkan kesedihan 
Pada hujan sore hari 
Disini 
aku telah tenggelam dalam diam 
Berbasah rindu dengan nafsu yang merebahkanku 
 Di kamar gelap sudut waktu